Gadjah Mada Aerospace Team kembali berkompetisi dalam ajang United States Annual Student CanSat Competition 2021 dan berhasil meraih peringkat 10 dunia dan peringkat 6 tim dari benua Asia. Kompetisi yang diselenggarakan oleh American Astronautical Society (AAS) tersebut, merupakan kompetisi yang rutin diadakan dengan misi berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2021 ini, CanSat Competition memiliki misi Autorotating Maple Seed Science, di mana setiap tim yang ikut berpartisipasi harus mampu menciptakan wahana muatan roket yang dapat mengirimkan data atmosfer dan separasi pada ketinggian tertentu.

GMAT yang diwakili oleh divisi internasional, Narantaka, harus melalui rangkaian seleksi ketat sebelum akhirnya berhasil menuju babak final. Narantaka berhasil menyalip ratusan tim lainnya yang dimulai tahap Registrasi dan Preliminary Design Review (PDR) hingga akhirnya memporoleh peringkat ke-11 dari 41 dan berhasil maju ke tahap final yang diawali dengan Critical Design Review (CDR).

CanSat Competition 2021 ini cukup unik dari tahun sebelumnya karena sempat terhambat adanya pandemi yang mengakibatkan pengunduran kegiatan yang cukup lama. Oleh sebab itu, CanSat Competition 2021 digelar secara daring dari tahap awal hingga tahap akhir. Segala pengerjaan lomba juga dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Adanya keterbatasan ini tidak lantas membuat tim GMAT patah semangat. Hal ini, justru telah menghantarkan Tim Narantaka meraih prestasinya.

Puncak acara pengumuman partisipan dilaksanakan pada Selasa, 22 Juni 2021 merupakan puncak acara  oleh Jim Way, Executive Director American Astronautical Society, yang sebelumnya didahului ucapan ucapan terima kasih kepada pihak juri dan pihak sponsor, dan dilanjutkan dengan pemaparan singkat dari keynote speaker, yaitu Sandra Magnus, Ph.D, mantan Executive Director American Institute of Aeronautics and Astronautics (AIAA) yang telah terbang dalam 3 misi luar angkasa.

Dalam meraih prestasi yang mengharumkan alamameter tercinta, Narantaka beranggotakan Atha Layana Hibatullah, Muhammad Nur Ilmi, Faizal Nurrahman Heryanto, Dimas Sofian Ashari, Rafly Rayyaan Prawiratama, Diazka Meidy, Victoria Trinita Pardede, Gabriel Bayunanda Pinaringan, dan Cendy Caesarianty dengan bimbingan Bapak Catur Atmaji, S.Si., M.Cs. dan Bapak Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc yang ikut berperan aktif dalam memberikan masukan dan saran kepada tim selama rangkaian kompetisi berlangsung.

Dibalik prestasi yang telah diukir, tim GMAT telah memulai riset dan pengembangan wahana secara fisik dari tahun 2020 agar lebih siap dalam mengikuti kompetisi. Pengembangan wahana dilakukan melalui beberapa tahap seperti desain, pemilihan material, manufaktur, serta beberapa uji kelayakan dan uji fungsional pada prototype wahana hingga dihasilkan wahana fungsional yang mampu menyelesaikan misi dengan baik.

Tim GMAT juga tiak lupa melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang telah dilalui pada kompetisi tahun ini. Dengan evaluasi tersebut, diharapkan GMAT dapat terus berkembang pada kompetisi berikutnya untuk mengharumkan nama almamater tercinta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.